Makalah Komunikasi Interpersonal
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan
yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun
berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Tak
ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat
ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna
dimasa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan
komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling
banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur
di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu
kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan
demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling
dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami
perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik
yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi.
Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa
diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik
dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia.
Efektifitas
seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana
tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan
komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi
penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal.
Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan
penerima. Jika penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah
mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau mempengaruhinya.
Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima mungkin tidak
meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-benar
memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan
berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan
oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar.
Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal,
misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja
seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian
besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar
komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam
berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki
communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan
gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang
mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan
dalam berkomunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal?
2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam komunikasi interpersonal?
3. Bagaimana memupuk keahlian komunikasi iterpersonal?
4. Bagaimana pentingnya keahlaian komunikasi interpersonal dalam komunikasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi
dapat didefinisikan sebagai penyampaina informasi antara dua orang atau
lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yanh vital dalam organisasi
karena komunikasi diperlukan bagi evektifitas kepemimpinan, perencanaan,
pengendalian, koordinasi, latihan , manajemen konfilk, serta
proses-proses organisasi lainnya.
Komunikasi
interpersonal biasanya didefinisikan oleh komunikasi ulama dalam
berbagai cara, biasanya menggambarkan peserta yang tergantung pada satu
sama lain dan memiliki sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan satu
pada satu percakapan atau individu berinteraksi dengan banyak orang
dalam masyarakat. Ini membantu kita memahami bagaimana dan mengapa orang
berperilaku dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda untuk membangun
dan menegosiasikan realitas sosial . Sementara komunikasi interpersonal
dapat didefinisikan sebagai area sendiri studi, itu juga terjadi dalam
konteks lain seperti kelompok dan organisasi.
Komunikasi
interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan
antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek
komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi
nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi
interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu
yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi
kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam
tindak komunikatif. Deddy Mulyana (2005) menyatakan: “komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun
nonverbal.” (Mulyana, 2005:73).
Individu
juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung pada
siapa mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika
seseorang berkomunikasi dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi akan
lebih dari mungkin berbeda dari jenis komunikasi yang digunakan ketika
terlibat dalam tindakan komunikatif dengan teman atau penting lainnya.
Secara
keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik dan
tidak langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi,
serta komputer-mediated-komunikasi. Sukses mengasumsikan bahwa baik
pengirim pesan dan penerima pesan akan menafsirkan dan memahami
pesan-pesan yang dikirim pada tingkat mengerti makna dan implikasi.
Tujuan
komunikasi boleh jadi memberikan keterangan tentang sesuatu kepada
penerima, mempengaruhi sikap penerima, memberikan dukungan psikologis
kepada penerima, atau mempengaruhi penerima.
B. Persepsi Interpersonal dan Konsep Diri dalam Keahlian Komunikasi Interpersonal
Konsep
diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian
dalam kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi
berarti orang tersebut mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi
interpersonal besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi
interpersonal, tetapi juga pada hubungan interpersonal. Karena itu
kecermatan persepsi interpersonal akan sangat berguna untuk meningkatkan
kualitas komunikasi interpersonal kita. Faktor-faktor personal yang
mempengaruhi persepsi nterpersonal diantaranya adalah pengalaman,
motivasi, kepribadian, stereotyping,atribusi.
Perilaku
kita dalam berkomunikasi interpersonal amat bergantung pada persepsi
interpersonal. Jadi persepsi interpersonal membawa pengaruh yang besar
bagi komunikasi interpersonal. Kegagalan komunikasi dapat diperbaiki
apabila orang tersebut menyadari bahwa persepsinya salah. Komunikasi
interpersonal kita akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa
persepsi kita bersifat subjektif dan cenderung keliru.
Konsep
diri diperlukan agar kita bisa mengamati diri dan sampailah pada
gambaran dan penilaian diri kita. William D. Brooks mendefinisikan
konsep diri sebagai pandangan dan perassan kita tentang diri kita.
Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis.
Konsep diri bisa juga dijadikan alat pengukur kepercayaan diri kita.
Faktor-faktor
yang mempengruhi konsep diri diantaranya adalah orang lain dan
kelompok. Ada kelomok yang secara emosional mengikat kita, dan
berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Ini disebut kelompok
rujukan. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan
menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Pengaruh konsep diri
pada komunikasi interpersonal diantaranya adalah sebagai berikut:
• Nubuat yang dipenuhi sendiri
Konsep
diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
interpersonal karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai
dengan konsep dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai
dengan konsep diri deisebut sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri. Sukses
komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep diri
yang positif atau negatif. Sebagai peminat komunikasi, sebaiknya kita
mampu mengidentifikasi tanda-tanda konsep diri yang positif atau
negatif.
• Membuka diri
Pengetahuan
tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama
berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri
kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada
kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan
lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan
baru, lebih cenderung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat
memandang diri kita dan orang lain.
• Percaya diri
Keinginan
untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul dari
kurangnya kepercayaan kepada kemampuan diri sendiri. Orang yang tidak
menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi
persoalan. Orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin
menghindari situasi komunikasi. Ia takut kalau orang lain akan
mengejeknya atau menyalahkannya.
• Selektivitas
Konsep
diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita
mempersepsi pesan itu, dan apa yang kita ingat. (Anita Taylor 1977:
112). Dengan singkat, konsep diri menyebabkan terpaan selektif, persepsi
selektif, dan ingatan selektif.
C. Hubungan Keahlian komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi
Orang
yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut akan
berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi
interpersonal melalui konsep diri. Konsep diri seperti yang telah
tertuang diatas sangat penting dilakukan agar kita ahli dalam
berkomunikasi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan
interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi
pesan kita dipahami tetapi hubungan dengan komunikan menjadi rusak.
DeVito (1992) memandang komunikasi interpersonal yang efektif
berdasarkan humanistic model dan pragmatic model. Humanistic model (soft
approach) menunjukkan bahwa kualitas komunikasi interpersonal yang
efektif ditentukan oleh 5 faktor, sebagai berikut: Openness
(keterbukaan), Empathy, Supportiveness (mendukung), Positiveness (sikap
positif), Equality (kesetaraan). Pragmatic model (behavioural) atau
disebut juga sebagai pendekatan keras (hard approach) atau (competence
model) fokus pada perilaku tertentu yang harus digunakan oleh pelaku
komunikasi interpersonal baik sebagai pembicara maupun sebagai pendengar
apabila ingin efektif. Pendekatan ini pun menyatakan ada 5 skemampuan
yang harus dimiliki, yaitu sebagai berikut:
•
Confidence (percaya diri) maksudnya adalah para pelaku komunikasi
interpersonal harus memilki rasa percaya diri secara sosial (social
confidence).
• Immediacy merujuk pada situasi adanya perasaan kebersamaan antara
pembicara dan pendengar (oneness). Immediacy ditunjukan dengan sikap memperhatikan, menyenangi, dan tertarik pada lawan bicara
•
Interaction management maksudnya adalah kemampuan untuk mengontrol
interaksi demi memuaskan kedua belah pihak pelaku komunikasi.
• Expressiveness maksudnya adalah kemampuan untuk secara sungguhsungguh terlibat dalam proses komunikasi.
•
Other orientation maksudnya adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan
orang lain selama proses komunikasi interpersonal berlangsung.
Butir-butir
tersebut di atas menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki agar suatu
proses komunikasi interpersonal efektif. Idealnya semua kemampuan
tersebut harus dimiliki oleh para pelaku komunikasi interpersonal. Namun
DeVito (1992) memberikan peringatan bahwa dalam menerapkan kemampuan
tersebut setiap situasi komunikasi, dan aspek budaya yang berbeda pada
pelaku komunikasi. Jadi aturan-aturan komunikasi interpersonal yang
efektif tersebut harus diterapkan secara fleksibel.
Ada
sejumlah model untuk menganalisa hubungan personal, tetapi dengan
mengikuti ikhtisar dari Coleman dan Hammen (1974:224-231). Model-model
tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Model pertukaran sosial
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang.
Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang
memenuhi kebutuhannya.
• Model peranan masyarakat
Model
peranan melihatnya sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang
harus memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat
masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu
bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan dan tuntutan peranan, memiliki
keterampilan peranan, dan terhindari dari konflik peranan dan
kerancunan peranan.
• Model permainan
Dalam
model ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan.
Mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia.
• Model interaksional
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap
sistem memiliki sifat-sifat struktural, integratif, dan medan. Semua
sistem terdiri dari subsistem-subsisitem yang saling tergantung dan
bertindak bersama sebagai suatu kesatuan.
Pola-pola
komunikasi interpersonal mempuanyai efek yang berlainan pada hubungan
interpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang
melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin baik
hubungan mereka. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi
dilakukan. Tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Faktor-faktor yang
menumbuhkan hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal
adalah percaya, kejujuran, sikap suportif.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Komunikasi
antar pribadi merupakan proses pemberian dan penerimaan pesan antara
dua atau diantara orang-orang dalam kelompok kecil melalui satu saluran
atau lebih, dengan melibatkan beberapa pengaruh dan umpan balik.
Komunikasi antar pribadi melibatkan hubungan pribadi antara dua individu
atau lebih. Dalam proses konseling, komunikasi antar pribadi
memungkinkan terjadinya interaksi yang bersifat pribadi antara konselor
dan klien. Oleh karena itu ketrampilan komunikasi antar pribadi perlu
dikuasai oleh konselor untuk menunjang keefektifan konseling.
Komunikasi antar pribadi ditandai dengan
(1) perkiraan berdasarkan informasi psikologis,
(2) interaksi berdasarkan pengetahuan yang lebih jelas, dan
(3) interaksi berdasarkan aturan yang dibuat secara pribadi.
Maksud komunikasi antar pribadi ialah untuk:
(1) menemukan diri sendiri,
(2) menemukan dunia luar,
(3) membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain,
(4) mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain,
(5) bermain dan hiburan,
(6) memberikan bantuan.
Untuk
melangsungkan komunikasi antar pribadi secara efektif perlu
memperhatikan prinsip komunikasi antar pribadi sebagai berikut:
1. Kita tidak mungkin terhindar dari kehidupan tanpa komunikasi
2. Semua komunikasi merujuk kepadda isi dan hubungan di antara partisipan
3. Komunikasi tergantung pada pertukaran antar partisipan atas dasar kesamaan sistem tanda dan makna
4. Setiap orang berkomunikasi menggunakan rangsangan dan respon berdasarkan sudut pandangannya sendiri
5. Komunikasi
antar pribadi dapat merangsang timbulnya saling meniru atau saling
melengkapi perilaku antara individu yang satu dengan lainnya.
A. Persepsi dalam komunikasi antar pribadi
Persepsi
adalah proses individu menjadi sadar dan memberi makna terhadap obyek
dan peristiwa di luar dirinya melalui bermacam alat dria. Persepsi
mendasari proses komunikasi antar pribadi, dalam arti bahwa kualitas
komunikasi itu akan banyak ditentukan oleh persepsi masing-masing
partisipan.
Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
(1) harapan individu,
(2) kesan pertama,
(3) kesan kelompok,
(4) derajat kesamaan perilaku orang lain,
(5) konsistensi (ketetapan) perilaku dalam berbagai situasi,
(6)
motivasi internal dan eksternal. Dalam konseling harus dikembangkan
persepsi yang benar dan tepat baik dalam diri konselor maupun dalam diri
klien. Harus dihindari adanya perbedaan pesepsi antara konselor dengan
klien.
Menyimak dalam komunikasi antar pribadi
Menyimak
merupakan ketrampilan yang sangat diperlukan dalam proses komunikasi
antar pribadi. Menyimak dapat dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
yang diwujudkan dalam bentuk proses mengirimkan kemabali kepada
pembicara mengenai pikiran, mengenai isi dan perasaan pembicara.
Fungsi
menyimak dalam komunikasi dalam komunikasi antar pribadi adalah sebagai
bentuk memperoleh: rasa senang, infortmasi, dan bantuan. Sedangkan
maksud menyimak adalah untuk: (1) membuat pendengar mengecek pemahaman
secara tepat,
(2) menyatakan penerimaan perasaan pembicara,
(3) merangsang pembicara agar memperluas perasaan dan pikiran,
(4) memberitahukan kepada pembicara mengenai reaksi pendengar,
(5) memberikan bimbingan kepada pembicara untuk menyesuaikan isi pesan-pesannya.
Menyimak yang efektif dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
1. Berhenti bicara
2. Tempatkan pembicara dengan mudah
3. Bereaksi secara baik
4. Konsentrasi pada apa yang sedang dibicarakan
5. Jangan terlalu tergesa-gesa memberikan tafsiran
6. Berbagi tangguing jawab dalam komunkasi
7. Ungkapan dengan cara yang benar
8. Menyatakan pemahaman
9. Mengajukan pernyataan
10. Bersikap secara baik seperti: bersahabat, sopan, terbuka, sensitif, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar